Rusa sambar merupakan jenis rusa terbesar yang ada di Indonesia diantara ketiga jenis rusa asli Indonesia yang lainnya seperti rusa bawean, rusa timor, dan kijang. Rusa sambar memiliki sekitar 13 subspesies yang mana rusa sambar yang berasal dari Indonesia adalah jenis cervus unicolor equinus. Adapun subspesies ini juga terdapat dibeberapa daerah lain seperti Thailand dan semenanjung Malaysia.
Ciri Khas Rusa Sambar
Rusa sambar memiliki ciri khas yakni tubuhnya yang besar dengan warna bulunya yang kecoklatan dan warnanya cenderung coklat ke abu-abuan atau kemerah-merahan. Adapun bagian atasnya berwarna agak gelap. Adapun tubuhnya, rusa sambar dapat tumbuh dengan tinggi badan 102 cm – 160 cm dengan panjang tubuhnya mencapai 150 cm. Adapun berat rusa sambar dewasa mencapai 80 – 90 kg untuk betina dan 90 – 125 kg untuk rusa sambar jantan.
Rusa sambar juga memiliki tanduk yang cukup panjang yakni mencapai 1 meter. Pada umumnya rusa sambar ini melakukan perkawinan alami yang terjadi pada bulan Juli hingga bulan September. Adapun rusa betina akan mengandung selama 7 sampai 8 bulan sebelum melahirkan bayi rusa sambar. Setelah lahir, anak akan bersembunyi selama satu hingga dua minggu sebelum bergabung bersama kelompoknya.
Hanya rusa sambar jantan yang memiliki tanduk yang mana tanduk tersebut akan tumbuh ketika rusa memasuki umur 14 bulan. Awal munculnya tanduk rusa sambar ini adalah berbentuk lurus kemudian akan tumbuh cabang dan tanduk akan lepas setelah setelah tumbuh selama 10 sampai 12 bulan yang kemudian akan tumbuh tanduk yang baru.
Persebaran Rusa Sambar
Rusa Sambar memiliki daerah persebaran yang sangat luas di Asia. Persebaran rusa ini meliputi Bhutan, Bangladesh, Brunei Darussalam, China, Kamboja, India, Indonesia, Myanmar, Laos, Sri Lanka, Taiwan, Nepal, Vietnam dan sebagainya. Di Indonesia rusa sambar hidup secara alami di pulai Sumatera dan Kalimantan. Di Indonesia, keberadaan rusa sambar menjadi salah satu satwa yang dilindungi oleh pemerintah bersama dengan beberapa jenis rusa yang lainnya.