Skip to content

Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Spirit Lokal Tembus Go Internasional

  • by

Masjid Jogokariyan Yogyakarta akhir-akhir ini menjadi perbincangan yang hangat karena kiprahnya yang mendunia. Tentu karena inovasi-inovasi pengurusnya yang seakan menabarak pakem yang selama ini berlaku. Alih-alih menabung uang infak umat, pengurus masjid ini membelanjakannya untuk kemaslahatan umat hingga tidak tersisa sama sekali.

Hasana.id menjelaskan bahwa mereka seakan tidak takut jika misalnya uang kas masjid habis atau menjadi nol. Uniknya hal ini mendapatkan respon positif dari umat dibuktikan dengan semangat infak mereka yang semakin bertambah. Mereka sepertinya lebih suka kalau uang infak mereka digunakan untuk kepentingan umum dengan segera. Berikut sedikit cerita kenapa Masjid Jogokariyan mendunia.

Keunikan Khas Masjid Jogokariyan Yogyakarta

pixabay.com

Manajemen Masjid Mumpuni

Masjid ini memiliki 3 langkah dalam manajemen masjid yang benar, yaitu pemetaan, pelayanan dan pemberdayaan. Jika 3 langkah ini sudah dijalankan dengan benar, maka perkara memakmurkan masjid bukanlah sesuatu yang sulit. Karena dari 3 langkah manajemen masjid ini lah akan bisa diketahui tindakan selanjutnya.

Nah, jika pemetaan dakwah sudah dilakukan dengan benar, maka akan diketahu wilayah kerja yang jelas dan data para jama’ah. Kemudian dari data jama’ah yang majemuk ini dapat diketahui pula potensi, peluang, kebutuhan, kekuatan dan kelemahan. Hal-hal tersebut bisa dijadikan dasar yang kuat untuk memberdayakan umat sekaligus memakmurkan masjid.

Undangan untuk Jama’ah

Dari data jama’ah yang didapatkan oleh pengurus Masjid Jogokariyan, mereka bisa memberikan undangan untuk datang ke masjid dengan cara yang unik. Maksudnya undangan tersebut didesain berbeda mirip dengan undangan pernikahan yang langsung ditujukan kepada jama’ah yang bersangkutan.

Intinya undangan tersebut adalah untuk mengajak warga untuk shalat berjama’ah di masjid. Di dalam surat undangan tersebut juga dinukil tentang keutamaan shalat berjama’ah. Ini merupakan cara dakwah yang benar-benar berbeda dan sangat inovatif.

Gerakan Infak Nol Rupiah

Hal ini lah yang membedakan Masjid Jogokariyan dengan masjid-masjid lain. Karena berbeda dengan masjid lain yang seakan menumpuk dan mengumpulkan uang infak, Masjid Jogokariyan ini mengusahakan saldo infak menjadi nol setiap bulannya.

Mereka berpendapat bahwa mengumumkan jumlah saldo hingga jutaan tentu akan menyakiti tetangga kita yang tidak bisa berobat karena terkendala biaya. Jadi menurut pengurus, hasil infak harus benar-benar digunakan bukan malah ditimbun. Buktinya, Masjid Jogokariyan sekarang memiliki fasilitas klinik yang sumbernya berasal dari dana umat.

Daya Tarik Inovatif Masjid Jogokariyan Yogyakarta

pixabay.com

Islamic Center Bersejarah

Masjid yang telah dikenal dunia ini dibangun mulai tahun 1966 dan selesai/mulai digunakan pada tahun 1967. Nama masjid sendiri diambil dari alamat masjid tersebut, yaitu Kampung Jogokariyan. Alamat lengkapnya adalah JL. Jogokariyan 36, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Masjid ini telah mengalami perluasan dan renovasi hingga bisa menjadi seperti sekarang. Salah satunya adalah berdirinya Islamic Center Masjid pada tahun 2006 lalu. Di tempat ini lah pelayanan seluruh kegiatan pelayanan umat dilakukan. Tidak main-main, ada sekitar 28 divisi yang bekerja, misalnya saja kesehatan, biro kaut dan komite aksi untuk umat.

Kegiatan-kegiatan pelayanan jama’ah di Islamic Center ini lah yang membuat masjid ini selalu ramai. Tidak seperti masjid lain yang ramai hanya pada Bulan Ramadhan, Masjid ini ramai setiap hari karena banyaknya kegiatan keislaman.

Hal tersebutlah daya tarik bagi masyarakat muslim, bukan saja di Yogyakarta namun juga di Indonesia hingga dunia. Buktinya banyak parlemen asing yang studi banding ke Masjid Jogokariyan Yogyakarta ini, utamanya tertarik perihal pengelolaan uang infaq yang baik dan benar tersebut.

Wisata Religi Populer

Masjid Jogokariyan juga serius mengembangkan wisata religi, kesenian, sosial dan berperan sebagai penggerak ekonomi warga sekitar. Buktinya telah dibangun 11 kamar yang bisa disewa oleh musafir yang sedang liburan ke Yogyakarta. 10 kamar tersebut adalah kamar reguler sedangkan satunya lagi kamar VIP. Harganya cukup terjangkau, masing-masing 150 ribu dan 200 ribu per malam.

Nah, jika Anda wisatawan backpacker dan ingin menginap di Yogyakarta silakan saja menuju Masjid ini. Karena tidak membutuhkan privasi Anda bisa menginap di aula yang dapat menampung hingga 60 orang. Kamar mandinya juga sangat memadai dan berjumlah 21 buah.

Demikianlah ulasan tentang Masjid Jogokariyan Yogyakarta yang telah mendunia. Seharusnya langkah yang ditempuh masjid ini bisa menjadi inspirasi masjid-masjid lain. Maksudnya, sebuah masjid harus memiliki fasilitas yang lengkap, mulai dari karpet masjid berkualitas nan nyaman, penitipan barang terpercaya, perpustakaan dan masih banyak lagi tentunya.